Kamis, 29 Januari 2015

Perbaiki Starter Rusak Pada Mobil Dalam Keadaan Darurat


Auto-Part-Stater-Bosch-0001-368-001
Jika pengapian mobil Anda telah menolak untuk turn-on bahkan ketika baterai baik-baik saja disetel, adalah mungkin bahwa ada masalah dengan starter mobil. Ketika berjalan faulty starter, sistem pengapian membuat ‘klik’ suara setiap kali Anda memutar kunci, bukan mengubah-on. Berikut adalah beberapa petunjuk berguna untuk melakukan perbaikan darurat untuk memperbaiki starter mati mobil setidaknya untuk sementara sehingga Anda tidak perlu menunggu truk derek untuk mengambil mobil Anda ke bengkel terdekat..
1) Gejala awal: - Jika mobil Anda tidak di starter sejak beberapa hari terakhir atau hanya ada ‘klik’ suara setiap kali Anda mencoba untuk memulai menghidupkan mesin, ada kemungkinan tinggi bahwa starter mobil Anda sudah rusak.

2) Cobalah keberuntungan Anda dengan Solenoid: - Cobalah untuk solenoida jimmy. starter kadang-kadang terjadi solenoida yang bekerja tapi masih tidak berhasil melakukan kontak. Anda juga dapat melakukan diagnosis pendek dengan menghubungkan kedua probe belakang baterai secara bersama-sama dengan bantuan logam. Jika starter gagal untuk bekerja bahkan setelah bergabung dengan kedua probe, kesalahan ini mungkin dengan cool starter.

3) Memperbaiki Motor Starter: – Jika bantalan motor starter telah aus atau sikat yang tidak membuat kontak apapun, motor starter tidak akan bekerja. Mintalah seorang teman untuk menghidupkan kunci kontak dan anda mencoba untuk menyentuh bagian belakang motor starter.

4) Akhir Cobaan: – Jika semua trik telah gagal untuk menghidupkan mobil, waktu mencoba keberuntungan untuk terakhir kalinya. Cobalah untuk memeriksa sikat dari motor starter dengan menghapus pelat belakang motor starter. mungkin hal ini dapat di lakukan dan mobil dapat dihidupkan untuk sementara waktu. Jika sikat sudah rusak sepenuhnya maka waktu untuk menggantikan starter,  dan gantilah pada bengkel khusus jenamu starter.

Test Kompresi Mesin… Apaan Sih?


Mesin mobil dan motor yang umum seperti mesin 4tak dan 2tak (4strokes & 2strokes engine) juga mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar untuk dapat bekerja sempurna, membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga.
Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut Misfire, sehingga mesin kehilangan tenaga.
.

GEJALA MASALAH MESIN

Mesin ‘Pincang’:
Istilah yang sering dipakai ketika mengalami mesin bergetar kasar / berguncang, yang diakibatkan satu atau lebih silinder ruang bakar bermasalah. Bisa disebabkan oleh busi yang bermasalah, injektor mati / mampet, tekanan kompresi yang lemah pada salah satu atau lebih silinder ruang bakar.
Asap Putih:
Saat mesin digunakan, terus-menerus keluar asap putih dari knalpot, biasanya menunjukkan adanya oli mesin yang terbakar. Bisa disebabkan oleh Ring Piston yang aus atau Seal Klep yang aus, sehingga oli masuk ke ruang bakar dan menimbulkan asap putih di knalpot. Biasanya oli mesin menjadi cepat berkurang.
Gejala-gejala di atas, biasanya disertai lemahnya kompresi ruang bakar pada salah satu atau lebih silinder mesin. (tekanan kompresi dibawah spesifikasi standar minimum).
Umumnya mesin tidak dapat bekerja baik jika tekanan kompresi berada di bawah 100PSI / 7BAR / 7.2kg/cm2
Kebanyakan mesin bensin bekerja dengan baik antara 140PSI (9.5BAR) hingga 220PSI (15BAR) tergantung spesifikasi standar masing-masing model/merek mesin.
Untuk mesin diesel umumnya bekerja di kisaran 600PSI, jadi pastikan alat tes kompresi harus sanggup mengukur tekanan kompresi yang tinggi jika akan mengukur tekanan kompresi mesin diesel. Biasa dipakai yang mempunyai range 0-1000PSI (0-70BAR).
Penyebab berkurangnya kompresi ruang bakar pada mesin antara lain:
  • Gasket Cylinder Head yang bocor / rusak / terbakar
  • Ring Piston rusak / aus / bocor
  • Seal klep bocor
  • Klep rusak / bocor
  • Piston retak / bolong
  • Cylinder Head Block retak / melengkung
  • Cylinder Block retak
.

Bagaimana cara mengetahui silinder mana yang bermasalah?

Untuk mengetahui silinder mana yang bermasalah bisa digunakan alat yang disebutCompression Tester

Dengan alat ini, kita bisa melihat silinder mana yang mempunyai nilai tekanan yang rendah dibanding yang lain. Tentunya tidak bisa mendapatkan nilai yang benar-benar sama untuk tiap silinder, namun umumnya toleransi yang masih dianggap normal adalah maksimal selisih 0.5BAR (7.2PSI), lebih dari itu dapat dikatakan ada masalah dengan silinder tersebut.

Jika membeli Compression Tester, lebih baik yang menggunakan selang dengan ujung ulir seperti ulir busi.
Biasanya disertakan beberapa ukuran ulir busi.
Dan biasanya pada Compression Tester, ada kemampuan HOLD untuk menahan tekanan kompresi yang sedang diukur, dan dapat di NOL kan kembali dengan menekan tombol Reset.

.

MENGUKUR TEKANAN KOMPRESI MESIN

Sebelum mengukur tekanan kompresi mesin, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
  • Accu dalam kondisi prima
  • Disiapkan alat Compression Tester
  • Kunci Busi
  • Tools lain apabila diperlukan.
1. MEMATIKAN PELISTRIKAN:
Putuskan pelistrikan menuju ECU, biasanya dengan mencabut Main Relay / ECU Relay / Sikring ECU, sehingga injector tidak menyemprotkan bensin.

Putuskan pelistrikan menuju Ignition Coil, biasanya dengan mencabut socket yang menuju Ignition Coil, sehingga coil tidak bekerja.

.
2. CABUT SEMUA BUSI
Cabut semua busi dengan kunci busi

3. PASANG COMPRESSION TESTER
Pasang ujung selang Compression Tester pada lubang busi, dimulai dari silinder nomor 1.

.
4. STARTER MESIN..
Starter mesin hingga terdengar sekitar 3-5 langkah putaran.. Jarum Compression Tester akan naik dan berhenti pada tekanan tertentu yang dicapai.
Catatlah hasil ukur tersebut pada kertas.
Lakukan langkah 3 dan 4 untuk semua silinder yang lain.

Misalnya hasil ukur adalah sbb:
Cyls 1 : 10,2BAR
Cyls 2 : 10,0BAR
Cyls 3 : 8,7BAR
Cyls 4 : 10,3BAR
Terlihat bahwa silinder nomor 3 mempunyai angka yang jauh dibawah silinder yang lain, dan lebih dari toleransi 0,5BAR.
Kira-kira masalahnya apa ya?
Kita dapat memanfaatkan bantuan Oli mesin untuk menentukan kemungkinan yang menjadi penyebab lemahnya kompresi pada silinder 3.
5. MEMASUKKAN OLI MESIN
Masukkan 1-2 sendok teh oli mesin ke lubang busi silinder yang bermasalah tadi.
kemudian lakukan langkah nomor 3 dan 4.

.

ANALISA:

  • Apabila setelah ditambahkan oli mesin, tekanan kompresi lebih besar dari yang terukur sebelumnya (ada peningkatan), maka dapat disimpulkan ada masalah pada Ring Piston yang aus / rusak, atau dinding silinder cacat.
  • Apabila setelah ditambahkan oli mesin, tidak ada perubahan nilai tekanan kompresi, maka dapat disimpulkan ada masalah pada salah satu atau lebih komponen Cylinder Head seperti: Gasket Cylinder Head, Seal Klep (valve seat), Klep (valve), Cylinder Head Block (melenting/bengkok), atau piston (retak/bolong).

KESIMPULAN:

  • Melalui tes di atas, kita akan terbantu untuk menentukan / mengalokasi kerusakan pada mesin sebelum melakukan bongkar / turun mesin. Sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
  • Tekanan Kompresi Mesin Bensin umumnya berkisar antara 140PSI-220PSI atau 9.5BAR-15BAR
  • Mesin Tidak dapat bekerja dengan baik jika Tekanan Kompresi dibawah 100PSI / 7BAR / 7.2kg/cm2
  • Lemahnya tekanan kompresi pada salah satu atau lebih silinder mesin, juga berdampak pada borosnya Bahan Bakar.

TES KOMPRESI vs TES KEBOCORAN

Langkah-langkah di atas adalah untuk mengukur besaran tekanan kompresi pada masing-masing silinder untuk membandingkan dengan nilai standar spesifikasi mesin tersebut, sekaligus juga untuk dapat mengetahui / mencari / alokasi masalah yang terjadi pada mesin.
Selain Tes Kompresi, ada juga Tes Kebocoran Kompresi Mesin.
Biasanya hal ini dilakukan untuk memastikan pemasangan komponen mesin dilakukan dengan baik dan benar.
Nama alat yang digunakan adalah Cylinder Leakage Tester.


Cylinder Leakage Tester menggunakan 2 meter (gauge) dan memerlukan masukan udara bertekanan (air compressor) sekitar 100PSI saat digunakan.
.

.

Cara menggunakan Cylinder Leakage Tester:

  • Alat ini tidak memerlukan proses starter mesin, tetapi setiap kali mengukur, tiap silinder harus diposisikan pada titik TDC (top dead center) yaitu piston pada posisi TOP dan klep pada posisi menutup semua.
  • Alirkan tekanan angin sebesar 100PSI, bisa diatur melalui regulator yang ada pada alat tersebut.
  • Jika terdengar suara desis pada mesin, kemungkinan posisi piston atau klep belum tepat, coba putar Crank Shaft hingga piston benar-benar di posisi TOP dan klep menutup rapat.
  • Pada meter 1 (gauge 1) akan terbaca 100PSI (sesuai tekanan angin yang kita atur melalui regulator).
  • Lihat yang terukur di meter 2 (gauge 2),.. Maksimum toleransi kebocoran yang diperbolehkan adalah hanya 20-25% saja. Artinya akan terbaca nilai sekitar 75-80PSI, kurang dari 75% menandakan masalah serius pada silinder tersebut.
Ada Cylinder Compression Tester yang mudah untuk dibaca hasil test nya…

.
Harga Compression Tester sekitar Rp 180.000 hingga Rp 1.000.000 tergantung merek.
Semoga bermanfaat.

Teknologi Masa Depan Kini Sudah Digunakan



cats-horz
Kini semakin banyak produsen melengkapi mobil yang dijualnya khusus segmen premium dengan teknologi keselamatan aktif masa depan. Tujuannya mencegah pengemudi berbuat ceroboh dan berhadapan dengan bahaya. Terciptalah sistem lane changing alert, pencegah tabrakan, night vision, rem otomatis dan mobil yang bisa menyetir sendiri (autonomous car).
Lane Shanging Alert (Warning) System
Lane Shanging Alert (Warning) System
Salah satu dari rentetan teknologi tersebut, yang dibahas kali ini adalah “Lane Shanging Alert (Warning) System”. Lebih khusus lagisistem peringatan pindah lajur yang digunakan Cadillac pada XTS. Pada mobil ini, sistem peringatan tidak hanya menggunakan suara dan visual, juga getaran (sudah digunakan pada ponsel).
Keputusan General Motors (GM) menambahkan peringatan getaran karena sistem suara dan visual belum sepenuhnya ampuh atau efektif. Kemungkinan pengemudi bahkan penumpang cuek dengan suara peringatan dan indikator visual di panel instrumen, bisa saja terjadi. Bagian yang digetarkan adalah jok yang diduduki pengemudi, bergetar kanan-kiri.


Parkir

GM langsung mengklaim (tentu saja mematenkannya), Cadillac XTS adalah mobil pertama di dunia menggunakan sistem peringatan getar jok. Getaran tidak hanya untuk memperingatkan pengemudi saat pindah lajur, juga waktu parkir. GM menyebut sistem ini “Cadillac Safety Allert Seat”.
Bagian bawah jok yang diduduki bergetar kanan-kiri untuk memperingatkan pengemudi terhadap kemungkinan bahaya. Misalnya arah mobil melenceng atau hampir menyenggol mobil lain saat parkir.
Sistem juga digabungkan dengan peringatan suara berupa “bip-bip” dan visual. Keduanya bisa dimatikan bila dinilai mengganggu. Dijelaskan dengan getaran, pengemudi lebih cepat fokus mengantisipasi bahaya.

Tepuk bahu 
Raymond Kiefer
Raymond Kiefer
“Kondisinya sama ketika seseorang ditepuk bahunya saat berada di keramaian untuk mengalihkan perhatiannya,” jelas Raymond Kiefer, GM Active Safety Technical Fellow. Ditambahkan peringatan perasaan ini efektif dan intuitif untuk mengurangi kekacauan indera penglihatan dan pendengaran pengemudi. “Khusus bagi mereka yang sudah berpengalaman mengemudi, cuek dengan suara dan simbol mobil,” tambahnya.
Sistem keselamatan aktif  ini merupakan bagian dari paket Cadillac Driver Awarness and Driver Assist  membantu pengemudi tidak menabrak. Isi paket antara lain peringatan kemungkinan menyeruduk (tabrakan belakang), peringatan pindah jalur, zona tak terlihat (blind spot) dan peringatan mobil di belakang.
“Peringatan getaran juga bisa membantu pengemudi yang tidak mendengar suara bip karena kebisingan atau suara berisik lain. Biasanya sistem suaranya dimatikan karena tidak ingin bising,” lanjut Kiefer.

Cara kerja
Safety Alert Seat bekerja dengan berbagai sensor dan kamera yang dipasang  pada mobil. Sistem bisa membuat keputusan langsung, mengaktifkan sistem peringatan untuk bekerja atau tidak.
Contohnya jika lampu sein hidup, peringatan pindah lajur tidak aktifkan. Pengemudi juga bisa memilih melalui menu, mengganti getaran dengan suara bip.
Jok juga dihubungkan ke Sistem Parkir dan Peringatan Lalu lintas Belakang (Rear Cross Traffic Allert), khusus saat berada di tempat parkir yang sempit. Untuk ini digunakan kamera yang dipasang di eksterior. Selanjutnya, pengemudi bisa melihat di luar mobil melalui panduan parkir pada layar LCD 8 inci di bagian tengah panel instrumen.
Ketika mobil mundur, jok bergetar pada kedua sisi bila ada obyek. Getaran makin kencang ketika obyek semakin dekat!
Nah, bagaimana bila sistem ini digunakan di Indonesia, mobil atau sepeda motor memotong seenaknya ? Pastinya tidak menabrak atau menyenggol, namun ditabrak dan disenggol

Selasa, 20 Januari 2015

penjelasan Detail Teknologi Mesin VTEC, DOHC, SOHC, VVT-i, I-DSi dan EFI


Pada masa sekarang, manusia terus berlomba-lomba berinovasi dalam bidang teknologi. Banyak sekali teknologi-teknologi canggih yang saat ini telah berhasil di ciptakan oleh manusia demi mendukung era bestow saat ini. Tak terkecuali pada teknologi kendaraan masa kini, manusia terus berusaha untuk menciptakan teknologi-teknologi baru yang lebih canggih dan lebih efisien demi menunjang kebutuhan manusia di masa sekarang.
Nah, karena saya kebetulan mengambil jurusan Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) dan kebetulan mendapat tugas dari intellectual saya untuk mencarikan materi atau artikel tentang teknologi sebagai tugas harian, maka disini saya buatkan artikel tentang pengertian dan penjelasan tentang pengertian dari VTEC, DOHC, SOHC, I-DSi, dan EFI yang saya ambil dari berbagai sumber dan kemudian saya rangkum dan saya gabungkan menjadi satu pada artikel ini.
Langsung saja saya jelaskan satu for every satu dari pengertian di atas.

1. Teknologi VTEC
VTEC (Dithering Valve Timing and Void Electronic Potential) adalah teknologi pengatur katup canggih yang ditemukan oleh Honda, dan sampai sekarang masih digunakan oleh jajaran mesin Honda. Keunggulan teknologi VTEC terletak di kemampuan mesin bersilinder kecil dalam menghasilkan tenaga yang sebanding dengan mesin yang bersilinder besar, dan di samping itu juga memberikan konsumsi bahan bakar yang baik, serta juga dapat digunakan secara harian.

Dengan teknologi VTEC, performa optimal pada kecepatan tinggi, namun tetap dapat mempertahankan efisiensi bahan bakar sehingga dapat menurunkan tingkat emisi dan polusi. Hanya pada mesin VTEC pengaturan ketinggian bukaan katup diatur secara elektronik. Pada putaran rendah, satu katup terbuka penuh dan katup lainnya hanya terbuka sedikit untuk menciptakan efek perputaran udara di dalam ruang bakar, sehingga dapat mencapai tenaga mesin yang optimal dan akselerasi responsif baik pada saat putaran RPM tinggi atau rendah.
Secara prinsip, VTEC terbagi tiga macam : VTEC-E, VTEC SOHC, dan VTEC DOHC. Ketiganya memanfaatkan rocker arm sebagai pengatur waktu bukaan katup. VTEC-E (Fiscal) digunakan pertama kali di Indonesia oleh Honda City Ferio 1996. Di putaran rendah, jumlah katup yang terbuka hanya 12 dari 16 katup, sisanya akan terbuka saat putaran mesin tinggi.
VTEC SOHC seperti yang digunakan pertama kali di Indonesia oleh ancient Honda Capital. Lama (duration) dan jarak (void) bukaan katup masuk akan berbeda saat idle, putaran sedang dan tinggi. Namun untuk katup buang, tidak diatur durasi dan void-nya.
Pada VTEC DOHC, katup buangnya pun diatur durasi dan void-nya. Prinsip kerjanya serupa dengan VTEC SOHC, tapi cam-nya terpisah menjadi dua.
Mekanisme utama VTEC
Mekanisme utama VTEC, platuk dan kem utk putaran rendah dan tinggi. Saat bekerja pada putaran rendah, mesin VTEC menggunakan kem dengan angkatan kecil. Ketika mesin bekerja antara 4.000 – 6.000 rpm (tergantung develop), kontrol elektronik mengaktifkan sistem hidraulik VTEC. Kem tengah bekerja dengan mendorong pelatuk tengah yang menyatu dengan dua pelatuk lainnya. Karena cuping kem tengah lebih tinggi dan sudutnya juga besar, katup dibuka lebih awal da menutup lebih lama.
Di samping itu, dengan cuping yang tinggi, dorongannya terhadap pelatuk katup dan seterusnya katup, juga lebih besar. Hasilnya, jumlah campuran udara dan bensin yang sampai ke ruang bakar lebih banyak. Hasilnya, tenaga yang dihasil besar dan akan mendorong piston bergerak lebih cepat pula. Mekanisme dasar VTEC lain yang tidak kalah penting keberadaan dan fungsinya adalah pin yang digerakkan secara hidraulik. Pin ini berada di dalam pelatuk. Ketika didorong, pin menyebabkan pelatuk katup bekerja dengan gerakan yang sama. Bila pin bebas, pelatuk bergerak sendiri-sendiri.
Keunggulan VTEC
1. Mesin bersilinder kecil, mampu menghasilkan tenaga sebanding dengan mesin bersilinder besar.
2. Memberikan konsumsi bahan bakar yang baik.
3. Menjaga performa mesin agar tetap optimal, baik untuk putaran mesin rendah maupun putaran tinggi.
4. Proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab chatter buang semakin lancar, jadi kerja mesin akan semakin enteng.
Kelemahan VTEC
Karena menggunakan oli, kerja VTEC bisa terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya kebocoran pada sistem, misalnya O-look yang rusak.
2. DOHC dan SOHC
Antara SOHC dengan DOHC memang memiliki perbedaan konsep yang besar. Kedua istilah tersebut berbicara mengenai mekanisme pergerakan katup. SOHC merupakan singkatan dari Release OverHead Camshaft, sedangkan DOHC adalah kepanjangan dari Dual OverHead Camshaft. Terlihat dari dari kedua singkatan tersebut ada satu kata yang sama yaitu, camshaft atau noken as. Memang pada noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut.
Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup isap dan katup buang. Katup isap bertugas untuk mengisap campuran bahan bakar udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
Sebenarnya teknologi mekanisme katup tidak hanya SOHC dan DOHC, tetapi masih ada sistem lain yang disebut OHV (Finished Have control finished Valve). Mekanisme kerja katup ini sangat sederhana dan memiliki daya tahan tinggi. Penempatan camshaft-nya berada pada blok silinder yang dibantu valve lifter dan get behind rod diantara rocker arm.
Mekanisme OHV banyak dipakai oleh mesin diesel truk yang hanya membutuhkan torsi. Karena pengembangan teknologinya terbatas, sistem OHV sudah jarang digunakan lagi pada mesin bensin.
Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem mekanisme katup baru. Mereka pun beralih ke develop OverHead Camshaft (OHC) yang menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan get behind rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV. Karena tidak menggunakan lifter dan get behind rod, bobot bagian yang bergerak menjadi berkurang. Ini membuat kemampuan mesin pada kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu membuka dan menutup lebih presisi pada kecepatan tinggi. OHC yang memakai noken as tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap dan buang sering disebut sebagai SOHC. Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2 katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena itu, mesin yang memiliki 4 silinder pasti hanya bisa memakai 8 katup.
Keinginan untuk membuat mesin yang lebih bertenaga dibandingkan develop SOHC, mendorong lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai suara yang lebih halus dan performa mesin yang lebih baik dari pada SOHC karena masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep masuk dan buang. Sementara itu, pada mesin SOHC, satu poros sekaligus bertugas mengatur buka/tutup klep masuk/buang sehingga pembakaran yang terjadi pada mesin DOHC lebih maksimal dan akselerasi mobil bermesin DOHC menjadi lebih baik.
DOHC memakai dua noken as yang ditempatkan pada kepala silinder. Satu untuk menggerakkan katup isap dan satu lagi untuk menjalankan katup buang. Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi lebih presisi lagi pada putaran tinggi.
Konstruksi tipe ini sangat rumit dan memiliki kemampuan yang sangat tinggi dibandingkan dua teknologi lainnya. Mekanisme katup DOHC bisa dibagi menjadi dua develop, yaitu release handbook belt frankly dan noken as intake (isap) yang digerakkan roda gigi.
Pada teknologi pertama, dua noken as digerakkan langsung dengan sebuah sabuk. Sedangkan pada develop kedua, hanya salah satu noken as yang disambungkan dengan sabuk. Umumnya ada lah bagian roda gigi katup intake. Antara roda gigi intake disambungkan dengan roda gigi exhaust (buang), sehingga katup exhaust akan turut bergerak pula.
Adanya dua batang noken as memungkinkan pabrikan untuk memasangkan teknologi multikatup dan katup variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan develop 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4 silinder bisa memasang 16 katup sekaligus.
Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses kerja, yaitu langkah isap, kompresi, usaha, dan buang. Tetapi bekerjanya katup hanya membutuhkan katup isap dan buang, karena sisa proses lainnya terjadi di ruang bakar. Mekanime pergerakan katup diatur sedemikian rupa sehingga noken as berputar satu kali untuk menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup buang sebanyak 2 kali berputarnya poros engkol.
Gerakan “noken as”
Noken as membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah diprogram. Noken as digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, yaitu timing gear, timing thread, dan timing belt. Metode timing gear digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV yang letak sumbunya di dalam blok silinder. Timing gear umumnya menimbulkan bunyi yang besar dibandingkan develop rantai (timing thread), sehingga mesin bensin OHV menjadi kurang populer dibandingkan develop lainnya.
Develop timing thread dipakai untuk mesin SOHC dan DOHC. Noken as digerakkan oleh rantai (timing thread) dan roda gigi sprocket sebagai ganti dari timing gear. Timing thread dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai diatur oleh thread tensioner. Vibrasi getaran rantai dicegah oleh thread trembling limitation. Noken as yang digerakkan rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibandingkan dengan timing gear, sehingga banyak diadopsi pabrikan.
Teknologi timing belt lahir dari kebutuhan akan mesin yang bersuara senyap. Develop sabuk ini tidak menimbulkan bunyi kalau dibandingkan dengan rantai. Selain itu tidak memerlukan pelumasan dan penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya adalah belt lebih ringan dibandingkan rantai. Belt penggerak dibuat dari fiberglass yang diperkuat karet sehingga memiliki daya regang yang baik. Belt juga tidak mudah meregang bila terjadi panas. Oleh karena itu, develop belt kini banyak dipasang pada mesin bestow.
3. VVT-i (Dithering Valve Timing including acumen)
Mesin yang pertama kali diperkenalkan pada 1996 ini telah digunakan di sebagian besar mobil Toyota Tak hanya itu mesin ini diklaim membuat mesin lebih efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar. lalu bagimana dengan sistem kerjanya hingga dapat menciptakan hasil yang memuaskan.

Layaknya telah diuraikan wikipedia, cara kerja teknologi ini cukup simpel. Untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve timing ) yang optimal, ECU ( Electronic Potential Element ) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, number udara masuk, posisi strangle ( akselerator ) dan temperatur air. Supaya butt valve timing senantiasa terwujud, Feeler posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal yang menjadi respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i ini akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal chatter dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap-tiap putaran dan beban mesin. Dengan begitu akan menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Keunggulan VVT-i
1. Tenaga yang optimal disetiap putaran mesin, Sistem katup mendukung proses pembakaran lebih efektif dalam menghasilkan tenaga yang maksimal.
2. Hemat Bahan Bakar, Pengaturan katup elektronik membuat konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan efesien.
3. Chatter Buang Ramah Lingkungan,Suplai bahan bakar dan udara yang diatur oleh sistem kerja katup membuat pembakaran menjadi sempurna, dan chatter buang yang dihasilkan menjadi besih.
4. Tercatat lebih dari satu varian Toyota yang mengadopsi Teknologi VVT-i ini layaknya Toyota Avanza, Toyota Innova, Toyota Yaris dan Sports car Toyota Vios.
4. i-DSI (gifted Dual and Sequential Detonation)
Mesin i-DSI sebagai teknologi pintar yang dirancang khusus untuk mobil kompak, dengan 2 buah busi pada tiap silinder di dalam ruang pembakaran dan pengontrolan waktu pembakaran secara cerdas, dapat mencapai even more-distinguished fuel disorder dengan pemakaian bahan bakar yang rendah dan ekonomis, sekaligus menghasilkan torsi maksimal pada putaran RPM rendah sampai menengah, sesuai kecepatan pada penggunaan sehari-hari.
Mesin i-DSI melakukan pembakaran yang lebih efisien, sehingga menghasilkan tenaga mobil yang lebih responsif, pemakaian bahan bakar yang barrier hemat di kelasnya, dan emisi chatter buang yang lebih bersih.
Bagaimana i-DSI bekerja?
Mesin i-DSI mempunyai ruang pembakaran yang compact dan dua busi pada tiap silinder.
Sistem dual & sequential detonation mengatur waktu urutan pengapian dari kedua busi, yaitu pada langkah hisap dan langkah buangnya, berdasarkan kecepatan dan beban kerja mesin.
Pengaturan ini memungkinkan pembakaran yang lebih cepat dan menyeluruh serta momen puntir yang besar pada kecepatan rendah-menengah. Sistem tersebut akhirnya menghasilkan keseimbangan tinggi antara pemakaian bahan bakar yang ekonomis dan tenaga yang responsif.
5. Teknologi EFI (Electronic Fuel Booster)
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Booster. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang nominal serta mempunyai chatter buang yang ramah lingkungan.
Dalam kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Fungsi dan cara kerja injeksi
Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin elektronik Sistem EFI itu terdiri dari tiga logic utama,yaitu logic bahan bakar,logic induksi udara,dan logic potential elektronik. Untuk sepeda motornya bisa dilihat di Sepeda Motor Injeksi Honda.
Sistem Bahan bakar
Sitem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar.
Komponen logic bahan bakar terdiri atas
Pompa Bahan bakar
Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injector. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik.
Fuel blow limitation
Fuel blow limitation berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake loads of dipertahankan oleh difficulty valve.
Difficulty Valve
Difficulty valve berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor.Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus tetap pada tiap-tiap injketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2.
Injektor
Injektor adalah sebuah needle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol leh pad.Injektor dilengkapi dengan excitement insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan.
Coolness initiation injektor
Coolness initiation Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk. Injektor bekerja hanya pada saat initiation bila like air pendingin di bawah 220 Celsius.
Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran terdiri atas:
Strangle in the dead of night
Strangle in the dead of night terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara masuk,sebuah logic effectively go quietly away udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah strangle dash feeler untuk menyensor kondisi terbukanya katup therottle.
Katup udara
Katup udara di gunakan untuk at approximately calculate ago idle yang bekerjanya oleh bimetal dan excitement make your way through motor dalam keadaan dingin.Katup udara di pasangkan pada permukaan samping kanan slinder.Jika putaran at approximately calculate ago idle selama pemanasan tidak stabil atau rendah maka hali ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara.
Air flood measuring device
Air flood measuring device mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke pad yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flood measuring device terdiri atas plat pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,feeler udaa masuk dan batter pompa bahan bakar.
Logic Kontrol Elektronik (ECU)
Kalau komputer mempunyai computer chip, maka pada sistem Injeksi mempunyai ECU (Electronic Potential Element) Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam feeler yang terdiri atas air flood measuring device,Feeler air pendingin,feeler psisi katup chatter,feeler udara masuk,feeler chatter tekan,dan feeler tekanan mesin.Perangkat ini akan menentukan lama kerja injector.
Kelengkapan yang lain adalah foremost relay yang menyediakan sumber arus listrik ke pad. Trail notch relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injector.
Wretched gan kalau repost only impart….

CARA TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL

 PROSEDUR TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL

Langkah Pertama yang harus dilakukan  adalah :

.-  Pemeriksaan Pertama



    



1) Periksa permukaan air pendingin mesin.
Kalau tinggi air kurang atau di bawah tanda LOW, tambahkan air hingga mencapai tanda FULL.
Hasil pemeriksaan:………………………. Kesimpulan:………………………………
 

2)    Periksa sistem pada tekanan 0,9 kg/cm² terhadap kebocoran. Dengan menggunakan radiator cap tester.
Hasil pemeriksaan:……………………… Kesimpulan:……………………………….
 

3)    Periksa kualitas air pendingin
Gantilah air pendingin jika sudah terlalu kotor.
Hasil pemeriksaan:……………………….
Kesimpulan:………………………………
 

4)    Memeriksa tutup radiator
Tekanan pembukaan standar :
0,75 – 1,05 kg/cm² (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum :
0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
Hasil pemeriksaan:……………………….
Kesimpulan:………………………………



  1. Pemeriksaan oli mesin
 

1)    Memeriksa kualitas oli mesin
Periksa dari keadaan yang memburuk, mengandung air, berubah warna atau encer. Jika kualitasnya buruk maka gantilah oli mesin
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
 
2)    Memeriksa tinggi permukaan oli mesin
Berada antara tanda “L” dan “F” pada tongkat pengukur.
Jika terlalu rendah, periksa apakah ada kebocoran. Tambahkan oli mesin hingga tanda “F”.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan elemen saringan udara
 

1)    Keluarkan elemen saringan udara dari rumah saringan udara
2)    Lihat/periksa apakah elemen saringan udara terlalu kotor, rusak atau basah terkena oli. Bila perlu gantilah elemen saringan udara.
Hasil pemeriksaan:…………………………
Kesimpulan:……………………………………………………………………………………..
 
3)    Bersihkan elemen saringan udara dengan kompressor.
Tekanan udara kompresor tidak lebih dari 4.0 Kg/cm2.
Gantilah elemen saringan udara kalau sudah terlalu kotor
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………………………………….
 
4)    Pasang elemen saringan udara kedalam rumah saringan
5)    Kunci pengunci (klip) tutup saringan udara.
  1. Pemeriksaan kabel busi dan distributor
1)    Secara visual periksa kabel-kabel busi dari kelonggaran sambungan-sambungannya, keadaannya memburuk, retak atau kerusakan lainnya.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:……………………………


2)    Periksa tahanan kabel busi
 
 

Dengan menggunakan multimeter kurang dari 25 kW.
Kabel busi no 1 :………………………
Kabel busi no 2 :………………………
Kabel busi no 3 :………………………
Kabel busi no 4 :………………………
Kabel tegangan tinggi :………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan baterai
1)    Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila terminal baterai berkarat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:……………………………
 

2)    Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai
Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”, tambahkan dengan air suling sampai garis “UPPER”
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
 
3)    Periksa berat jenis elektrolit baterai
Dengan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap sel. Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi penuh pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
BJ terukur :
Sel no 1 :………….    Sel no 4 :………..
Sel no 2 :………..     Sel no 5 :………..
Sel no 3 :………..     Sel no 6 :………..
 
Pengukuran Celcius:                          

 Berat jenis elektrolit pada temperatur 20 0 C :
S20 (0 C) = St + 0,0007 x (t – 20)                        
    Sel no 1 :…………………………………………….
    Sel no 2 :……………………………………………
    Sel no 3 :…………………………………………… 
    Sel no 5 :…………………………………………… 
    Sel no 6 :……………………………………………


Dimana:                                                    
  • St   = BJ terukur                                  
  • t     = Temperatur                              
                                                          
Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………..
4)      Ventilasi tutup sel baterai
Disemprot dengan kompresor sampai lubang tidak tersumbat.
  1. Pemeriksaan busi
1)    Pemeriksaan elektroda busi
  1. Ukur tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi. Minimum tahanan isolator : 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Kalau pengukur tahanan isolator busi tidak ada
1)    Start mesin pengukur dan panaskan mesin
2)    Hidupkan mesin pada 4000 rpm (±5 detik)
3)    Lepaskan busi dan pemeriksa secara visual
Busi kering : berarti baik
Busi basah : bersihkan dengan spark plug cleaner








KERING                                                    BASAH
Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
 
4)    Pemeriksaan celah elektroda busi
Ukur celah elektroda busi dengan feeler gauge
Celah elektroda busi:
NIPPONDENSO : 0.7 – 0.8 mm
N G K                   : 0.8 – 0.9 mm
 
Stel celah busi dengan cara membengkokkan bagian dasar elektroda negatif.
Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
 
5)    Membersihkan busi
Menggunakan spark plug cleaner.
Tekanan udara : tidak lebih dari 6Kg/cm2
Lama pembersihan : kurang dari 20 detik
Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
 
6)    Memasang busi-busi
Pasang busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi :
1.5 – 2.2 kgf.m
7)    Hubungkan kabel busi ke busi
  1. Pemeriksaan tali kipas
1)    Lihat/periksa tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali kipas.
2)    Ukurlah defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah antara alternator dengan pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)
Spesifikasi tegangan tali kipas :
Tali kipas baru  : 3,5 – 5,5 mm (ditekan 10 kg)
Tali kipas lama : 4,5 – 6,5 mm (ditekan 10 kg)
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan kekencangan baut kepala silinder dan manifold
Intake Manifold       :    1,5 – 2,2 kgf/m
Exhaust Manifold    :    3,0 – 4,5 kgf/m
Kepala silinder        :   5.0 – 6,0 kgf/m
urutan pengencangan baut lihat gambar.
  1. Pemeriksaan dan penyetelan katup
1)    Panaskan mesin ± 5 menit dan matikan.
2)    Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
3)    Piston No.1 di set pada titik mati atas pada akhir langkah kompresi dengan cara:
a)    Tepatkan tanda titik pada flywheel dengan tanda timing pada plat mesin.
b)    Periksa apakah rocker arm silinder No.1 bebas. Cocokan tabel dibawah ini, periksa dan setel celah katup menggunakan feeler gauge. Tanda “O” menunjukkan katup-katup yang dapat distel.
c)    Putar poros engkol 360 derajat, lakukan penyetelan katup yang belum distel


Spesifikasi :     IN         :           0,20 mm         EX       :           0,30 mm

                                            No.silinderKeadaan rocker arm
1
2
3
4
Jika rocker arm silinder no.1 bebas :P iston silinder no.1 pada TMA akhir langkah kompresi IN
O
O


EX
O

O

Jika rocker arm silinder no.4 bebas :P iston silinder no.4 pada TMA akhir langkah kompresi IN

O
O
EX
O

O

Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
IN



EX



 
 



Kesimpulan :……………………………………………

4)      Memasang penutup kepala silinder
a)    Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
b)    Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….

c)    Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika perlu.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….

d)    Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada empat tempat diatas kepala silinder
e)    Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder.
f)     Kencangkan baut-baut kepala silinder.
Momen pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m
g)    Kencangkan baut pengikat tutup timing belt.
Momen pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m
h)    Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup kepala silinder.
i)      Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
  1. Pemeriksaan distributor
1)    Periksa permukaan titik kontak platina
a)    Lepaskan kabel-kabel busi dan tutup distributor
b)    Lepaskan tutup distributor
c)    Lepaskan rotor
d)    Periksa permukaan titik kontak platina. Pastikan bahwa permukaan platina tidak berlebihan atau rusak.
Hasil pemeriksaan:……………………
Kesimpulan:……………………………

  1. Kondisi baik     b.  Terbakar, perlu diganti
2)    Memeriksa dweel angle
Rangkai dan bacalah dweel angle Dweel Angle : spesifikasi : 520
Hasil :………………………
Kesimpulan:………

3)    Periksa vacuum advancer
a)    Lepaskan selang vacuum dari vacuum advancer
b)    Berilah tekanan negatif lebih dari 150 mmHg dan perika kerja vacuum advancer, kalau vacuum advancer tidak bekerja, perbaiki atau ganti.
c)    Hubungkan kembali selang vacuum ke vacuum advancer.

Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
4)    Periksa governor advancer
a)    Pasang rotor ke distributor
b)    Putar rotor berlawanan dengan putaran jarum jam kemudian bebaskan. Pastikan bahwa rotor dapat berputar kembali ke posisi semula dengan baik. Seandainya rotor tidak dapat berputar kembali, perbaiki atau ganti rotor.
c)    Periksa kelonggaran rotor.
Perbaiki atau ganti rotor jika kelongggaran terlalu besar
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………

5)    Periksa tutup distributor
Periksa tutup distributor dari keretakan. Periksa juga karbon elektroda tengah terhadap kerusakan atau keausan dan sebagainya. Bila di jumpai kerusakan gantilah tutup distributor.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………

6)    Periksa rotor
Periksa apakah rotor menunjukkan tanda-tanda keausan, korosi, retak dibagian yang kontak dengan karbon dan elektroda. Jika dijumpai kerusakan, gantilah rotor.
Hasil pemeriksaan : ……………………………
Kesimpulan : ……………………………………..
7)    Pasang rotor ke distributor
8)    Pasang tutup distributor
9)    Hubungkan kabel-kabel busi ke tutup distributor.
  1.  Mengganti platina
1)    Lepaskan tutup distributor
Biarkan kebel-kabel busi terpasang pada tutup distributor
2)    Lepaskan rotor
3)    Melepas platina
  1. Lepaskan terminal kabel platina
  2. Lepaskan sekrup pengikat platina dan lepaskan platina
4)    Memasang platina
a)    Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang dibasahi larutan pembersih, kemudian keringkan.
b)    Berilah gemuk tahan panas pada bagian fiber platina.
c)    Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina, sementara kencangkan sekrup pengikatnya.
d)    Hubungkan kabel platina ke terminal dan kencangkan murnya.
5)    Penyetelan celah platina
a)    Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat pada gambar
b)    Stel celah platina sedemikina rupa agar celah platina sesuai dengan spesifikasi. Celah platina : 0,45 mm
6)    Pasang rotor ke poros distributor
7)    Pasang tutup distributor
8)    Periksa dan stel dweel angle
a)    Hubungkan dweel tester. Dweel angle : 520.
Hasil : …………………………
Kesimpulan : ………………
.…………………………………..
.…………………………………..
b)  Kecilkan celah platina jika kurang dari spesifikasi.
c)  Lebarkan celah platina jika lebih besar dari spesifikasi.
9)    Lakukan penyetelan saat pengapian
  1.  Memeriksa dan menyetel saat pengapian
1)    Panaskan mesin
2)    Hubungkan timing light ke kabel busi silinder No.1
3)    Hubungakan tachometer ke distributor.
4)  Lepaskan selang vacuun advancer di bagian sub.diaphragm dan sumbat selang vacuum yang dilepas.
5)    Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika putaran melebihi 1000 rpm dan tidak stabil, setel putaran mesin hingga putaran idle.
6)    Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok dengan tanda penunjuk pada plat belakang.
7)    Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.
Momen pengencangan baut pengikat distributor :
1,5 – 2,2 kgf.m.
yuk saling berbagi informasi seputar otomotif khususnya kendaran roda empat,,
bersama tommy.hidayat38.blogspot.com

Selasa, 13 Januari 2015

SISTEM KEMUDI


FUNGSI
Untuk mengendalikan arah gerak kendaraan 
  
SISTEM KEMUDI DIBEDAKAN MENJADI 2 JENIS,
YAITU :
1. SISTEM KEMUDI MANUAL
2. SISTEM KEMUDI OTOMATIS (KEMUDI DAYA)

URAIAN
1. SISTEM KEMUDI MANUAL




KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
1. STEERING WHEEL
2. STEERING COLUMN
3. STEERING GEAR
4. STEERING LINGKAGE






FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
1. STEERING WHEEL
    Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2. STEERING COLUMN
    Untuk meneruskan arah putaran dari kemudi ke steering gear
3. STEERING GEAR
    Untuk memungkinkan roda depan dapat diarahkan sesuai dengan arah putaran kemudi yang diinginkan
4. STEERING LINGKAGE
    Sebagai penghubung untuk memindahkan tenaga putar dari steering wheel ke roda depan.

Pada dasarnya Steering Gear dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Jenis Worm and Sector Roller
b. Jenis Worm and Sector
c. Jenis Screw Pin
d. Jenis Screw and Nut
e. Jenis Recirculating Ball
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RECIRCULATING BALL
1. RODA KEMUDI
2. POROS UTAMA KEMUDI
3. BATANG KEMUDI
4. BAK RODA GIGI KEMUDI
5. LENGAN PITMAN
6. BATANG PENGHUBUNG
7. TIE ROD
8. LENGAN IDLER
9. LENGAN NAKEL
10. BALL JOINT SUSPENSI
11. BANTALAN ATAS




FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RECIRCULATING BALL
1.   RODA KEMUDI
      Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2.   POROS UTAMA KEMUDI
      Mengirim gaya putar roda kemudi ke bak roda gigi kemudi
3.   BATANG KEMUDI
      Tempat Poros Utama
4.   BAK RODA GIGI KEMUDI
      Merubah gerak putar kemudi ke gerakkan maju mundur lengan penghubung
5.   LENGAN PITMAN
      digerakkan maju mundur oleh bak roda gigi kemudi dan dihubungkan dengan batang penghubung
6.   BATANG PENGHUBUNG
      Menghubungkan Tie Rod di sebelah kanan dan kiri
7.   TIE ROD
      Menghubungkan lengan nakel dan batang penghubung
8.   LENGAN IDLER
      Menunjang batang penghubung dan tie rod
9.   LENGAN NAKEL
      Mengendalikan roda depan sesuai dengan gerakkan lengan penghubung
10. BALL JOINT SUSPENSI
      Tempat berputarnya roda-roda depan
11. BANTALAN ATAS
      Tempat dudukan peredam kejut

f. Jenis Rack and Pinion
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI JENIS RACK AND PINION
1. RODA KEMUDI
2. POROS UTAMA KEMUDI
3. BATANG KEMUDI
4. POROS INTERMEDIATE
5. RACK AND PINION
6. TIE ROD
7. SEPATU RACK
8. LENGAN NAKEL





KOMPONEN UTAMA RACK
1. BALL JOINT
2. TIE ROD
3. RACK
4. PINION
5. BOAT 






FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
JENIS RACK AND PINION
1. RODA KEMUDI
    Mengendalikan arah roda depan melalui lengan penghubung
2. POROS UTAMA KEMUDI
    Mengirim gaya putar roda kemudi ke bak roda gigi kemudi
3. BATANG KEMUDI
    Merupakan tempat poros utama
4. POROS INTERMEDIATE
    Menghubungkan poros utama dan poros pinion
5. RACK AND PINION
    Menambah gaya yang dikirim dari roda kemudi dan gerakkan putar dirubah menadi gerak translasi
6. TIE ROD
    Menghubungkan lengan nakel dan batang penghubung
7. SEPATU RACK
    Mencegah masuknya lumpur dan debu kedalam mekanisme rack
8. LENGAN NAKEL
    Mengendalikan roda-roda depan sesuai dengan gerakkan lengan penghubung

semoga bermanfaat buat para pembaca yang budiman
yuk saling berbagi seputar dunia otomotif di tommyhidayat38.blogspot.com

SISTEM SUSPENSI

 
FUNGSI
Untuk meredam kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata


PADA UMUMNYA SUSPENSI TERSUSUN DARI DUA BAGIAN UTAMA, YAITU :
1. PEGAS
    Pegas secara langsung menahan kejutan yang terjadi. Pegas mempunyai sisfat elastis untuk menahan kejut,

JENIS-JENIS PEGAS DIBAGI TIGA, YAITU :
1. PEGAS DAUN (LEAF SPRING)
    Pegas ini terdiri atas lapisan plat baja yang diikat atau disusun menjadi satu. Susunan dimulai dari pegas yang pendek yang terletak dibagian bawah dan disatukan denganjalan di keling atau dibaut bagian tengahnya. Bagian pegas yang panjang dibulatkan membuat mata pegas  untuk pemasangan pegas pada rangka.

2. PEGAS COIL (COIL SPRING)
    Pegas ini mempunyai tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik dibandingkan dengan pegas daun yang tidak terjadi gesekan anatau pegas yang menyebabkan getaran pada body.

3. PEGAS BATANG TORSI (TORSION BAR SPRING)
    Pegas ini umumnya digunakan oleh  mobil-mobil kecil pada suspensi depan. Pegas ini tebuat dari baja elastis  yang mampu menahan puntiran yang terjadi. Bila salah satu ujung pegas diikat dengan keras dan ujung lain dipasang pada arm maka saat arm bergerak naik turun, batang akan menahan gerakan ini sehingga menghasilkan efek penyerapan kejutan yang terjadi

2. SHOCKABRSORBER
    Shockabsorber dirancang untuk meredam, oksilasi pegas akibat kejutan sehingga kendaraan akan aman dan nyaman.
1. JENIS-JENIS ABSORBER
Jenis-jenis absorber dibedakan berdasarkan
a. Cara kerjanya
    - Kerja Tunggal (Single Action)
    - Kerja Ganda ( Multiple Action)
b. Konstruksi
    - Type Twin Tube
    - Type Mono Tube
c. Medium Kerja
    - Hidrolis
    - Pneumatis
JENIS-JENIS SUSPENSI 
Berdasarkan konstruksi pada mekanisme suspensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. JENIS POROS PEJAL (RIGID AXLE SUSPENSION)
    Pada type ini poros roda kiri-kanan dipasangkan bersama pada sebuah poros diatas pegas-pegas. Suspensi model ini mempunyai konstruksi sederhana, kuat oleh karena itu banyak digunakan sebagai suspensi depan dan belakang (Mobil angkutan berat) dan suspensi belakang (Mobil penumpang)
2.JENIS POROS BEBAS (INDEPENDENT SUSPENSION)
   Pada type ini roda kiri-kanan menggantung satu sama lain dengan bebas, dimana memungkinkan tiap roda bekerja sendiri menerima kejutan-kejutan lain.


1. TYPE WISHBONE
    Type ini terdiri atas Upper Suspension Arm dan Lower Suspension Arm dengan Frame dan Steering Knuckle dengan Pegas Koil dan Peredam Kejut


2. TYPE MACPHERSON
  Type ini terdapat Upper Arm, Konstruksi sederhana da memungkinkan ruang mesin lebar
3. TYPE SWING AXLE
    Pada type ini poros dibaut dua bagian dan diberi Pivot ditengahnya sehingga dapat berayun keatas dan kebawah secara terpisah
semoga bermanfaat ya buat temen temen kelas tiga
yuk saling berbagi seputar otomotif khusunya kendaran roda empat gan...
tommyhidayat38.blogspot.com